BALIKAPAN, TRIBUN - Kalimantan Timur menggelar pesta demokrasi. Lebih dari 2 juta warga Kaltim yang tersebar di 13 kabupaten / kota, Senin (26/5) hari ini, berbondong- bondong menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2008-2013.
Ketua KPUD Kaltim Jafar Haruna mengingatkan kepada seluruh kandidat agar menepati janjinya yang pernah diikrarkan di depan KPUD dan Kapolda Kaltim. Dalam ikrarnya, para kandidat ketika itu mengaku siap menghadapi kekalahan dan mendukung yang menang. "Saya memohon dengan hormat supaya ikrar itu bukan omongan belaka," katanya tadi malam kepada Tribun.
Farid mengaku tak ingin mendahului hasil dari proses pencoblosan Pilgub Kaltim. Kepada Tribun, Farid menyarankan agar bersabar menunggu hasil pencoblosan hingga Senin sore. "Sabar aja dulu ya. Yang jelas kita sudah melakukan ikhtiar dengan sungguh-sungguh, kita tunggu saja hingga besok (Senin) sore," katanya
Ditanya sikapnya jika menang atau kalah dalam Pilkada, Farid hanya tersenyum sembari kembali menyarankan untuk bersabar. "He... he.... sabar dulu ya, besok sore kami berikan komentar resmi," ujarnya.
Di tempat terpisah, cagub nor urut 2, Nusyirwan Ismail, mengaku tidak ada beban menjelang hari pencoblosan. "Saya santai saja. Saya hanya berdoa bersama sekaligus bersyukur karena masyarakat di 13 kabupaten/kota berinisiatif melakukan salat hajat jamaah di banyak tempat dengan tulus dan ikhlas," ucap Nusyirwan.
Ia mengaku akan mempertahankan sikap rendah hati. "Saya akan tetap dekat dengan rakyat sehingga bisa menangkap permasalahan yang berkembang dalam masyarakat. Kita jadi lebih peka dan menjadi pemerintahan yang responsif terhadap dinamika pembangunan," tuturnya. Terpilih atau tidak, ia menyerahkan semua kepada kuasa Allah. Apapun hasilnya nanti ia tetap bersikap legowo dan istiqomah. "Saya akan menghargai dan mendukung siapapun yang terpilih. Dan saya tidak akan berhenti memberi masukan strategis terhadap langkah-langkah pembangunan Kaltim ke depan," ujarnya.
Ia juga mengaku tidak punya beban dalam mengikuti pilkada ini. "Karena apa? Selesai pilkada saya tidak punya utang," ucapnya beralasan. Pihak siapapun yang terpilih, ia siap menyampaikan ucapan selamat. "Kita juga berharap pilkada Kaltim yang pertama ini menunjukkan prestasi sebagai pilkada yang jujur, adil, damai dan bermartabat sehingga menjadi modal sangat baik bagi Kaltim dalam mengembangkan demokrasi," ucapnya. Ia juga berdoa agar Pilgub ini tidak ternodai oleh kecurangan, konflik dan pertikaian.
Sementara itu, Achmad Amins menyatakan siap menang dan siap kalah dalam Pilgub Kaltim ini. Menurut calon gubenrnur dengan nomor urut 2 itu, ia maju bersama Hadi Mulyadi demi kepentingan rakyat dan atas masukan dari teman-teman yang menginginkan dia memimpin Kaltim lima tahun ke depan. " Yah, saya mengakui semua adalah punggawa-punggawa yang memiliki kemampuan dan kelebihan masing-masing. Jadi kemenangan kemenangan maupun kekalahan siap diterima apapun itu," ujarnya.
Amins mengaku siap mengakomodasi semua kepentingan, karena dalam membangun daerah diperlukan kerjasama semua pihak. "Tapi, masih kita lihat nanti,bagaimana hasilnya," kata Walikota Samarinda ini. Lantas bagaimana jika kalah? Amins hanya menjawab dia akan kembali mengurusi Samarinda. "Kembali menjadi Walikota Samarinda, dan kalau mengurusi Samarinda berarti membantu membangun kaltim," tegasnya.
Sedangkan calon gubernur dengan nomor urut 4, dr H Jusuf SK, mengaku merasa biasa-biasa saja menjelang pencoblosan. Ia tidak tegang, panik atau khawatir karena ia mengaku telah berusaha optimal tinggal menunggu hasilnya. Bahkan ia mengaku sejak usai kampanye justru lebih tenang karena waktu istirahat dan kumpul bersama keluarga lebih banyak.
"Biasa-biasa saja jelang pencoblosan suara besok. Bahkan tidur lebih enak dan semuanya saya pasrahkan kepada Allah SWT," ujar Jusuf sesuai sholat Maghrib, Isya dan shalat sunat hajat berjamaah dengan sekitar 300 warga Tarakan di gedung serba guna, Minggu (25/5) malam. Jusuf bersama jamaah lainnya melakukan dzikir bersama. Jusuf juga menyempatkan bertemu dengan anak-anak yatik piatu dari Yayasan Al Mawadah Warahmah, Karang Rejo.
Dengan prinsip pasrah setelah berupaya maksimal, kata Jusuf, membuat dirinya menjadi lebih tenang menghadapi detik-detik penentuan pemimpin Kaltim 2008-2013 mendatang. Ia mengaku akan melakukan sujud syukur bersama warga jika mendapatkan amanah menjadi Gubernur Kaltim mendatang. Selain itu tidak lupa akan melakukan hubungan komunikasi via telepon dengan tiga kandidat lainnya. Pasalnya kemenangan yang diraih merupakan kemenangan warga Kaltim dan seorang gubernur tidak akan bisa bekerja secara optimal tanpa bantuan kabupaten/kota yang ada.
Sementara jika kalah ia mengaku akan mengucapkan selamat dan mendukung penuh kandidat yang menang. "Setelah pasti kemenangan yang diraih, tentu saya akan melakukan lobi-lobi salah satunya terkait krisis kelistrikan yang terjadi di Kaltim agar segera tuntas menjadi terang benderang,"ujarnya. (bdu/drm/top/don/aid)
Untuk pencoblosan hari ini, Jafar mengatakan, KPUD sudah siap 99 persen. "Kepada seluruh rakyat Kaltim yang sudah memiliki kartu pemilih, untuk datang ke TPS dengan memperlihatkan kartu identitas diri," pintanya. Mengenai pemungutan suara hari ini, calon gubernur dengan nomor urut 1, Awang Faroek Ishak, tak dapat dihubungi untk dimintai pendapat. Segabagai gantinya, Tribun memawancarai Farid Wadjdy, calon wakil gubernur pasangan Awang Faroek.
Farid mengaku tak ingin mendahului hasil dari proses pencoblosan Pilgub Kaltim. Kepada Tribun, Farid menyarankan agar bersabar menunggu hasil pencoblosan hingga Senin sore. "Sabar aja dulu ya. Yang jelas kita sudah melakukan ikhtiar dengan sungguh-sungguh, kita tunggu saja hingga besok (Senin) sore," katanya
Ditanya sikapnya jika menang atau kalah dalam Pilkada, Farid hanya tersenyum sembari kembali menyarankan untuk bersabar. "He... he.... sabar dulu ya, besok sore kami berikan komentar resmi," ujarnya.
Di tempat terpisah, cagub nor urut 2, Nusyirwan Ismail, mengaku tidak ada beban menjelang hari pencoblosan. "Saya santai saja. Saya hanya berdoa bersama sekaligus bersyukur karena masyarakat di 13 kabupaten/kota berinisiatif melakukan salat hajat jamaah di banyak tempat dengan tulus dan ikhlas," ucap Nusyirwan.
Ia mengaku akan mempertahankan sikap rendah hati. "Saya akan tetap dekat dengan rakyat sehingga bisa menangkap permasalahan yang berkembang dalam masyarakat. Kita jadi lebih peka dan menjadi pemerintahan yang responsif terhadap dinamika pembangunan," tuturnya. Terpilih atau tidak, ia menyerahkan semua kepada kuasa Allah. Apapun hasilnya nanti ia tetap bersikap legowo dan istiqomah. "Saya akan menghargai dan mendukung siapapun yang terpilih. Dan saya tidak akan berhenti memberi masukan strategis terhadap langkah-langkah pembangunan Kaltim ke depan," ujarnya.
Ia juga mengaku tidak punya beban dalam mengikuti pilkada ini. "Karena apa? Selesai pilkada saya tidak punya utang," ucapnya beralasan. Pihak siapapun yang terpilih, ia siap menyampaikan ucapan selamat. "Kita juga berharap pilkada Kaltim yang pertama ini menunjukkan prestasi sebagai pilkada yang jujur, adil, damai dan bermartabat sehingga menjadi modal sangat baik bagi Kaltim dalam mengembangkan demokrasi," ucapnya. Ia juga berdoa agar Pilgub ini tidak ternodai oleh kecurangan, konflik dan pertikaian.
Sementara itu, Achmad Amins menyatakan siap menang dan siap kalah dalam Pilgub Kaltim ini. Menurut calon gubenrnur dengan nomor urut 2 itu, ia maju bersama Hadi Mulyadi demi kepentingan rakyat dan atas masukan dari teman-teman yang menginginkan dia memimpin Kaltim lima tahun ke depan. " Yah, saya mengakui semua adalah punggawa-punggawa yang memiliki kemampuan dan kelebihan masing-masing. Jadi kemenangan kemenangan maupun kekalahan siap diterima apapun itu," ujarnya.
Amins mengaku siap mengakomodasi semua kepentingan, karena dalam membangun daerah diperlukan kerjasama semua pihak. "Tapi, masih kita lihat nanti,bagaimana hasilnya," kata Walikota Samarinda ini. Lantas bagaimana jika kalah? Amins hanya menjawab dia akan kembali mengurusi Samarinda. "Kembali menjadi Walikota Samarinda, dan kalau mengurusi Samarinda berarti membantu membangun kaltim," tegasnya.
Sedangkan calon gubernur dengan nomor urut 4, dr H Jusuf SK, mengaku merasa biasa-biasa saja menjelang pencoblosan. Ia tidak tegang, panik atau khawatir karena ia mengaku telah berusaha optimal tinggal menunggu hasilnya. Bahkan ia mengaku sejak usai kampanye justru lebih tenang karena waktu istirahat dan kumpul bersama keluarga lebih banyak.
"Biasa-biasa saja jelang pencoblosan suara besok. Bahkan tidur lebih enak dan semuanya saya pasrahkan kepada Allah SWT," ujar Jusuf sesuai sholat Maghrib, Isya dan shalat sunat hajat berjamaah dengan sekitar 300 warga Tarakan di gedung serba guna, Minggu (25/5) malam. Jusuf bersama jamaah lainnya melakukan dzikir bersama. Jusuf juga menyempatkan bertemu dengan anak-anak yatik piatu dari Yayasan Al Mawadah Warahmah, Karang Rejo.
Dengan prinsip pasrah setelah berupaya maksimal, kata Jusuf, membuat dirinya menjadi lebih tenang menghadapi detik-detik penentuan pemimpin Kaltim 2008-2013 mendatang. Ia mengaku akan melakukan sujud syukur bersama warga jika mendapatkan amanah menjadi Gubernur Kaltim mendatang. Selain itu tidak lupa akan melakukan hubungan komunikasi via telepon dengan tiga kandidat lainnya. Pasalnya kemenangan yang diraih merupakan kemenangan warga Kaltim dan seorang gubernur tidak akan bisa bekerja secara optimal tanpa bantuan kabupaten/kota yang ada.
Sementara jika kalah ia mengaku akan mengucapkan selamat dan mendukung penuh kandidat yang menang. "Setelah pasti kemenangan yang diraih, tentu saya akan melakukan lobi-lobi salah satunya terkait krisis kelistrikan yang terjadi di Kaltim agar segera tuntas menjadi terang benderang,"ujarnya. (bdu/drm/top/don/aid)
No comments:
Post a Comment