May 20, 2008

Orgasme Kok Diatur UU

QUITO, ECUADOR - Sebuah hak baru yang tidak dapat dicabut hendak diabadikan segera di Undang-undang Ecuador. Hak yang dimaksud adalah hak mencapai kebahagiaan seksual bagi para wanita.

Namun, usulan yang diberikan oleh anggota partai yang paling berkuasa di Ecuador memicu pertentangan di negara yang secara sosial konservatif dan dewan konstitusinya bekerja cukup aktif.

Anggota dewan Maria Soledad Vela, yang juga menjadi anggota partai asal Presiden Rafael Correa dan duduk dalam sebuah komite penentu hak-hak hukum dasar mengatakan bahwa para wanita secara tradisional dilihat sebagai obyek seksual atau peranannya semata-mata hanyalah menghasilkan anak saja di Ecuador.

Karena itu, Hari Senin, Vela mengatakan, para wanita semestinya diakui hak-haknya sebagaimana juga laki-laki. Wanita punyak hak untuk merasakan kenikmatan seksual dengan bebas, sekaligus bertanggung jawab dan mampu membuat keputusan yang benar atas kehidupan seksualnya.

Anggota-anggota komite justru mengajukan pemisahan ketetapan atas hak-hak seksual dan reproduksi wanita sebagai alternatif dari yang Vela ajukan. Anggota dewan oposisi Leonardo Viteri juga menuduh Vela mencoba menetapkan orgasme ke dalam hukum dan mengatakan "Itu jelas tidak mungkin."

Vela pun menjawab "Saya tidak pernah meminta hak untuk bisa mengalami orgasme, cukup hak untuk menikmati saja," jawab Vela.

No comments: